Dunia Fira
'Berbagai Karya Tulisanku Ku Persembahkan Yang Terbaik'

Rabu, 14 September 2011

Bukti Baru Pendaratan Manusia di Bulan

NASA/Goddard/ASU Citra yang diambil wahana Lunar Reconnaissance Orbiter menunjukkan lokasi pendaratan wahana Apollo 17 dan jejak jalur yang ditinggalkan astronot.

KOMPAS.com - Siapa bilang pendaratan misi Apollo di Bulan cuma hoax seperti digembar-gemborkan para penyebar teori konspirasi? Citra terbaru yang ditangkap wahana antariksa Lunar Reconaissance Orbiter baru-baru ini menjadi salah satu pendukung untuk menolak dugaan hoax tersebut.

Citra yang dirilis Selasa (6/9/2011) menyuguhkan gambaran 3 wilayah yang pernah menjadi lokasi pendaratan misi Apollo di Bulan. Tak cuma itu, citra pun menunjukkan jalur yang dilalui oleh astronot ketika menjelajah Bulan.

"Citra tampak spektakuler seperti yang bisa Anda lihat sendiri," kata Mark Robinson dari Arizona State University, kepala investigasi Lunar Reconaissance Orbiter, seperti dikutip Space.com.

Citra ditangkap oleh narrow angle camera pada wahana Lunar Reconaissance Orbiter. Citra ini baru merupakan yang ketiga, yang bisa menyuguhkan secara close up, tempat yang pernah menjadi lokasi pendaratan manusia di Bulan.

Salah satu gambar yang dirilis kali ini adalah jejak misi Apollo 17. Rute yang ditinggalkan astronot Eugene Cerman dan Harrison Schmitt terlihat jelas. Ada jejak kaki yang bisa dilihat serta dibedakan dengan jelas dari jejak rute. Karena mengenal kendaraan yang dipakai dalam misi ke Bulan, astronot Mark Robinson mengatakan bisa terlihat dengan jelas bahwa roda yang digunakan sedikit berbelok ke kiri.

Selain jejak misi Apollo 17, citra yang dirilis kali ini juga menyuguhkan jejak misi Apollo 12 dan Apollo 14. Bisa dilihat jejak yang ditinggalkan oleh astronot Edgar Mitchell, Alan Shepard, Pete Conrad, dan Alan Bean.

"Dari kacamata sains, citra ini penting dalam dua hal. Ini menunjukkan ciri fotometri Bulan, mengapa lebih gelap. Dalam hal yang lebih praktikal, menunjukkan tempat yang tepat di mana sampel dikoleksi," ujarnya.

Robinson menguraikan, citra juga bisa menunjukkan objek dan sisa-sisa misi yang tertinggal di Bulan, seperti sisa eksperimen, selimut suhu dan backpack yang dipakai oleh astronot dalam moonwalk. Robinson menambahkan, lokasi tempat bendera Amerika Serikan dikibarkan juga terlihat.

"Saya sudah melihat area sekeliling dan benar-benar bisa melihat tempat di mana bendera itu dikibarkan," katanya.

Namun, menurut Robinson, sulit untuk melihat jelas benderanya sendiri. Suhu ekstrim Bulan dan radiasi pasti akan merusak bendera. "Jika masih ada, pasti bendera itu sudah dalam bentuk yang kasar," cetus Robinson.

Citra yang dirilis ini diambil saat Lunar Reconaissance Orbiter mengorbit Bulan dengan ketinggian rendah, sekitar 22 km dari permukaan Bulan. Biasanya, wahana antariksa ini mengorbit pada ketinggian 31 km. Saat ini, Lunar Reconaissance Orbiter memasuki orbit sirkuler. Pertengahan Desember nanti, wahana antariksa ini akan memasuki orbit eliptikal dengan ketinggian terendah 30 km di kutub selatan dan tertinggi 124 km di kutub utara Bulan.

Misi Lunar Reconaissance Orbiter berbiaya 504 juta dollar. Menjalankan misi sejak 2009, wahana antariksa ini berhasil mengirimkan citra detail jejak misi Apollo pada tahun yang sama. Ke depan, kerjanya akan dibantu oleh GRAIL A dan B yang akan diluncurkan Kamis (8/9/2011) nanti.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Dunia Baru Gue

Gue bersyukur bisa sekolah di SMA PKP Jakarta Islamic School. Meskipun itu sekolah swasta, cuman kualitasnya setara sama SMAN unggulan. Disitu gue senang banget deh, bisa dapet pelajaran hidup yang selama ini gue engga tau. Di PKP ada juga ekskul Robotik yang sudah naik kepentas internasional. Kunci kecil bakat terpendam gue, yaitu robotik sudah mulai terbuka secara perlahan-lahan tapi pasti. Terimakasih Yaallah :)

Wah bagi sebagian orang pasti kenalkan yang namanya robotik. Nah, gue tertarik banget tuh buat masuk dunia robotik. Bakat gue yang pasti kudu wajib yaitu menulis. Cuman gue engga mau bakat gue disatu tempat. Gue senang juga sama dunia robotik, biar engga gaptek banget lah. Kalau gue senang berpetualang mencari dunia yang lain, biar bisa dapet pelajaran hidup. . Dari dulu gue emang suka sama dunia IT. Harapan gue bisa masuk robotik supaya bisa tanding diajang Internasional Robotic Oliympic 2011 di Jakarta. Meskipun membutuhkan biaya yang tidak murah, tapi gue berharap bisa terbang menuju panggung internasional.

Jumat, 06 Mei 2011

Nikmatnya Yogyakarta

Liburan Sekolah telah tiba. Janet, Lindysa, dan David merencanakan berlibur ke Yogyakarta. Mereka adalah kakak beradik. David berumur 23 tahun, Lindysa berumur 16 tahun, dan Janet berumur 14 tahun. Mereka bisa berbicara bahasa Indonesia.

Pagi-pagi mereka sudah mereka sudah mempersiapkan berbagai keperluan untuk pergi ke Indonesia. Sesudah makan pagi pukul 08.00 waktu Australia mereka langsung berangkat menuju ke Bandar Udara Internasional Kingsford Smith Sydney dan diantar oleh orangtuanya. Setiba di Bandar Udara Internasional Kingsford Smith Sydney, mereka berpamitan kepada orangtua dan ketempat untuk check in barang. Setelah check in barang mereka langsung ketempat pengecekan passport. Sambil menunggu pesawat boarding mereka berbincang-bincang diruang tunggu.

“Aku engga sabar lagi mengunjungi Indonesia” ucap Lindysa

“Iya, aku juga engga sabar” sahut janet.

“Menurut kalian Indonesia gimana?” sambung david.

“orang-orangnya baik banget, ramah senyum, dan kualitas barang-barang keseniannya juga bagus.” kata lindysa.

Pukul 08.10 waktu Australia pesawat sudah mulai boarding. Mereka langsung menuju ke pesawat.Pukul 08.20 pesawat Australia Airlines sudah berangkat menuju ke Yogyakarta. Perjalanan Australia-Indonesia membutuhkan waktu 7 jam 15 menit. Perbedaan waktu Jakarta-Australia 4 jam, waktu Australia lebih cepat 4jam dari waktu Indonesia,karena di Australia sedang mengalami musim semi.

Pukul 15.15 mereka sudah sampai Bandar Udara Soekarno-Hatta. Lalu mereka transit dan berganti pesawat menuju ke Provinsi Yogyakarta. Sambil menunggu pesawat berangkat menuju Yogyakarta mereka berfoto di dalam pesawat dan mereka memotret keadaan di sekitar Bandara Soekarno Hatta. Pukul 15.45, pesawat yang ditumpangi David, Lindysa, dan Janet berangkat menuju Bandara Adisucipto Yogyakarta.Tiba di Yogyakarta sudah pukul 17.45 .

Mereka mencari taksi, menuju ke Hotel untuk check in. Setelah itu mereka langsung menuju ke rumah makan, dan mereka sepakat untuk makan gudeg. Setiba disana mereka langsung memesan makanan dan mereka langsung menyatap makanan yang dipesan.

“Enak banget gudegnya jadi ketagihan” ucap David.

“Betul banget ka, kalau di Australia jarang ada makanan khas seperti ini” timpal Lindysa.

“Kakak, sayur kereceknya enak kak. Entar aku pesan ya sayur kereceknya” sambung Janet.

“Iya, makanan gudeg yang kamu pesan kamu habiskan dulu. Entar baru memesan sayur kereceknya” ucap David.

“Iya kak” ucap Janet dan Lindysa bersamaan.

“Besok ada yang punya usul kita mau kemana?” ucap David.

“Ke Candi Borobudur aja kak, katanya guru pelajaran bahasa Indonesia di kelas aku Candi Borobudur pemandangannya indah banget kak” kata Janet.

“Boleh juga, Lind kamu setuju engga kita ke Candi Borobudur besok hari?”ucap David

“Iya, boleh deh kak”.

Setelah makan gudeg dan kerecek mereka langsung menuju ke hotel tempat mereka menginap, Lindysa dan Janet sekamar, sedangkan David tidak sekamar dengan adiknya.Setelah di kamar hotel, mereka membersihkan diri dan pukul 19.00 mereka berjanjian untuk makan malam di Restaurant Bakso Pak Narto.Mereka menikmati makan malam dengan nikmat.

Keesokan harinya pukul 06.30 David,Lindysa,dan Janet bersemangat berangkat dari hotel menuju ke Candi Borobudur. Sebelum berangkat menuju ke Candi Borobudur, mereka sarapan pagi di Magelang.Mereka makan kupat tahu magelang. Sesudah makan pagi, mereka berkeliling melihat suasana kota Magelang. David membeli makanan serabi, sesudah David membeli serabi, melanjutkan perjalanan menuju ke Candi Borobudur.Di mobil yang mereka sewa mereka menikmati makan serabi.

“Kak, serabinya enak” ucap Janet.

“Iya aku jadi ketagihan” sahut Lindysa.

“Kalau begini kita jadi betah di Indonesia” timpal David.

Setiba di Candi Borobudur, David langsung mengantre membeli tiket masuk menuju Candi Borobudur. Perasaan Lindysa dan Janet sungguh amat sangat senang. Mereka bertiga dengan sabar mengantre menuju Candi Borobudur. Dengan bersemangat David, Lindysa, dan Janet menaiki anak tangga menuju puncak Candi Borobudur. Sebelum menuju ke puncak Candi Borobudur, mereka bertiga berfoto dan mereka takjub dengan pemandangan yang sangat indah. David, Lindysa, dan Janet langsung melanjutkan menuju ke puncak Candi Borobudur. Setiba di puncak Candi Borobudur mereka sangat kagum dan takjub.

“wah indah banget pemandangannya”ucap Janet.

“betul banget, udaranya juga segar”timpal David.

David,Lindysa,dan Janet sedang asyik berfoto memotret keindahan pemandangan dari puncak candi borobudur dan mereka tidak lupa untuk berfoto-foto sendiri-sendiri sebagai kenangan mereka mengunjungi Candi Borobudur. Lalu ada wisatawan lokal yang menyapa mereka

“Hello, bolehkah berfoto dengan kalian?” ucap wisatawan lokal.

“Hello juga, dengan senang hati kami mengizinkan kamu untuk berfoto dengan kita”sambung David.

Dengan ekspresi senyum David,Lindysa,dan Janet berfoto bersama wisatawan lokal.

“Makasih ya kamu sudah memperbolehkan aku berfoto bersama kalian” sahut seseorang wisatawan lokal.

“Iya sama-sama” ucap ekspresi senyum.

“Kamu dari Negara mana?” sambung seseorang wisatawan lokal.

“Australia”ucap Lindysa, Janet bersamaan.

“Apakah kamu bisa berbicara bahasa Indonesia?”ucap seseorang wisatawan lokal.

“Iya”ucap David, Lindysa, dan Janet bersamaan.

“Menurut kalian bagaimana candi borobudur?” ucap seseorang wisatawan lokal.

“Candi Borobudur sangat indah dan sangat menakjubkan”kata Janet.

“Iya terima kasih, senang berkenalan dengan kamu juga ya” sambung seseorang wisatawan lokal.

“Iya sama-sama sampai berjumpa kembali” sambung Lindysa.

“Iya” timpal seseorang wisatawan lokal.

Seseorang wisatawan lokal yang mengajak mereka bertiga berfoto bareng langsung meninggalkan mereka. Perasaan David,Lindysa,dan Janet sungguh senang,karena mereka bisa berkenalan dengan warga Indonesia yang baik dan ramah.Sesudah memotret dari puncak candi borobudur mereka langsung turun ke bawah dan mencari pintu keluar.

Muka Janet terlihat sangat lelah karena sehabis menuruni anak tangga menuju ke pintu keluar, Mereka istirahat sebentar dan mereka melihat ada toko souvenir, mereka langsung ke toko souvenir dan mereka langsung membeli miniatur candi borobudur, sesudah itu mereka langsung kembali ke mobil yang mereka sewa dan langsung menuju ke Rumah Makan Ayam Goreng Mbok Sabar untuk makan siang.

Mereka menikmati makan siang dengan nikmat, setelah makan siang mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Keraton Yogyakarta. David, Lindysa, dan Janet tampak lelah mereka tertidur di mobil, setiba di Keraton Yogyakarta mereka dibangunkan oleh supir mobil. Mereka berjalan kaki menuju keraton jogja, Setiba disana mereka berkeliling keraton Jogja dan mereka melihat peniggalan sejarah kerajaan Jogjakarta masa lampau. Mereka beruntung bisa datang tepat waktu ke keraton Jogjakarta, karena tiba saatnya pementasan musik jawa. Mereka menikmati alunan nada musik jawa dengan gembira.

Ketika David,Lindysa,dan Janet berjalan menuju tempat parkir mobil mereka disapa senyum oleh warga sekitar Keraton Jogjakarta mereka bertiga menyapanya dengan senyum kembali. Pukul 16.00 mereka bertiga pergi ke tempat Pabrik Pembuatan Bakpia Pathuk 25.Setiba disana mereka membeli bakpia dan membeli makanan ringan khas jawa. Mereka bertiga sangat menyukai bakpia dan beberapa makan ringan khas jawa seperti macaroni, keripik paru, keripik kaki ayam.

Setelah dari tempat Pabrik Pembuatan Bakpia Pathuk 25, mereka langsung menuju ke warung soto kudus di Daerah Sleman untuk makan malam. Jalanannya macet, pukul 19.00 mereka sudah sampai ke warung soto kudus di Sleman untuk makan malam. Janet amat menyukai soto kudus, padahal Janet baru pertama kali makan soto kudus, dia sampai menambah satu mangkuk soto kudus, sedangkan David dan Lindysa tidak menambah karena sudah kenyang. Mereka langsung kembali ke hotel untuk mempersiapkan tenaga buat besok pergi mengunjungi Kota Gede tempat pengerajin perak dan Malioboro.

Hari Ketiga di Jogjakarta, pukul 07.00 mereka sudah sarapan pagi dihotel tempat mereka menginap, sesudah sarapan pagi mereka langsung menuju ke Kota Gede. Setiba disana toko pengerajin perak belum buka. Sambil menunggu toko pengerajin perak buka, mereka dengan sabar menunggu. Pukul 09.00 toko pengerajin perak sudah buka, dengan

semangat Janet,Lindysa, dan David masuk kedalam toko perak tersebut.

Janet dan Lindysa dengan semangat memilih perhiasaan perak yang akan mereka bawa pulang ke Australia dan sebagai souvenir dari Indonesia, David juga ikut membantu memilihkannya. 2jam mereka ada disana, pukul 11.00 mereka berangkat ke Malioboro. Setiba disana suasana ramai dan cuacanya panas, namun itu tidak menjadi halangan bagi mereka untuk berbelanja di Maliobro. David sibuk memilihkan batik yang cocok untuk sebagai souvenir, David mendapatkan model batik yang cocok untuk souvenir dan diberi kepada saudaranya, lindysa dan janet sibuk memilih kaos-kaos, gelang, kalung, sandal, dan tas batik untuk oleh-oleh. Pukul 13.00 mereka makan siang diwarung emperan, mereka menikmati makan siang dengan nikmat.

Sesudah makan siang mereka naik delman mengelilingi sekitar kota Jogjakarta, mereka mengelilingi kota Jogjakarta sekitar 2jam. Pukul 15.00 mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Taman Pintar disekitar Malioboro. Di Taman Pintar banyak pelajar yang ada disana, mereka mengitari taman pintar dan melihat-lihat yang ada ditaman pintar dengan semangat. Pukul 18.00 mereka melanjutkan perjalanan untuk makan malam. Mereka makan malam di Warung Nasi Gudeg dekat UGM(Universitas Gaja Mada), sesudah makan malam mereka kembali ke hotel dan besok mereka melanjutkan perjalanan ke Gunung Merapi.

Keesokan harinya David,Lindysa,dan Janet pergi mendaki gunung merapi. Sebelum berangkat mereka membereskan pakaian mereka dan mereka sarapan pagi di hotel. Pukul 08.00 mereka sudah check out dari hotel.Mereka menuju ke Base Camp di Kaki Merapi. Perjalanan yang ditempuh menuju ke base camp membutuhkan waktu satu jam dengan menggunakan kendaraan mobil sewaan. Setiba disana mereka melakukan pengencekan ulang peralatan dan perbekalan makanan.Petualangan mendaki Gunung Merapi mereka mulai.

Pukul 10.00 mereka melakukan pendakian menuju New Selo atau pos perizinan. Jalan yang mereka lalui menanjak yang harus membutuhkan energi. Tubuh mereka dibasahi oleh keringat yang bercucuran. Mereka beristirahat sebentaran, melanjutkan perjalanan. David,Lindysa,dan Janet melanjutkan perjalanan menuju Pos Patok 1. Perjalanan menuju Pos Patok 1 banyak rintangan, jalan yang menanjak dan menajak. Janet terlihat kelelahan, dia tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan mereka pada istirahat.

“Kak, capek banget”ucap Janet.

“Kakak juga capek.”sahut David.

“Kalau suasananya seperti ini, mendingan aku engga usah ikut mendaki deh. Kak turun kebawah yuk” sambung Janet.

“Nanggung banget, ini sudah setengah perjalanan” timpal Lindysa.

Mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju Pos Patok 2. Jalanan yang menanjak, berdebu, dan berangin. Janet sudah terlihat pasrah, sedangkan David dan Lindysa tetap bersemangat melanjutkan perjalanan menuju Pos Patok 2. Setiba di Pos Patok 2 disungguhi pemandangan menjulang tinggi Gunung Merbabu yang sangat indah. Mereka menikmati pemandangan dengan rasa nikmati bagaikan sedang ada di alam terbuka yang selalu memancarkan keindahan. Sambil menikmatin pemandangan mereka memakan perbekalan makanan yang mereka bawa.

Hari sudah mulai terlihat malam, David, Lindysa, dan Janet memutuskan untuk menggelar tenda yang tidak jauh dari Pos Patok 2. Mereka menggelar satu tenda Cuaca diluar tenda berangin dan udaranya dingin. Janet terlihat sedang menangis.

“Janet, kamu kenapa menangis?” ucap Lindysa.

“Aku ingin turun ke kaki Gunung Merapi, aku capek, letih, dan kesehatanku kurang membaik” ucap Janet.

“Kalau kamu capek tidur saja, besok baru melanjutkan perjalanan menuju Puncak Merapi” sambung David.

“Kakak, aku menyesal kenapa harus mendaki Gunung membuat capek dan letih” sambung Janet.

“JANET KAMU JANGAN DIMANJA, KAMU BUKAN ANAK KECIL LAGI. KAMU JUGA HARUS BERSIKAP DEWASA” timpal David dengan ekspresi marah.

“Iya kak” sambung Janet.

Janet terus menangis, badan terasa capek dan letih Janet tidur duluan sedangkan David dan Lindysa belum tidur. Tengah malam Janet terbangun David dan Lindysa tertidur pulas. Janet keluar dari tenda dan Janet langsung kabur dengan berjalan perlahan-lahan supaya tidak dicurigai oleh David dan Lindysa. Udara diluar tenda dingin dan berangin. Janet terus berjalan, perasaan merinding juga ada namun Janet tak hiraukan. Badan Janet kelelahan dan capek, Janet tidur dibawah pohon dekat Pos Patok 1.

Keesokan harinya Janet terbangun dari tidurnya. Janet terkejut karena ada di Pos Patok 1 bersama dua orang perempuan dan satu orang laki-laki, setelah itu Janet membangunkan mereka semua.

“Hay kalian siapa ya?” sahut Janet.

“Perkenalkan namaku Derry umurku 22 tahun” sambung Derry.

“Namaku Bianda umurku 17 tahun” sambung Bianda.

“Aku Sheva umurku 16 tahun” sambung Sheva.

“Kami semua kakak beradik.Aku yang menggotong dan membawa kamu kesini” kata Derry.

“Makasih ya kalian sudah menolong aku” sambung Janet.

“Iya sama-sama. Nama kamu siapa? Kamu berasal dari Negara mana?” sahut Sheva.

“Nama aku Janet, aku berasal dari Australia, umurku 14 tahun” sambung Janet.

“Kemarin malam kamu kenapa tidur berada dibawah pohon?” sahut Bianda.

“Aku kabur dari tenda” sambung Janet.

“Kamu mendaki Gunung Merapi bersama siapa?” sambung Derry.

“Bersama kakak aku” sambung Janet.

“Kakak kamu mendirikan tenda dimana?” ucap Bianda.

“Dekat Pos Patok 2” kata Janet.

“Kami Bantu cari kakak kamu mau engga?” sambung Bianda.

“Iya boleh deh.Maaf tapi aku tidak ikut, kondisi tubuh aku kurang membaik.Nama kakak aku David dan Lindysa” sambung Janet.

“Kamu disini saja sama Sheva.Aku dan Bianda yang membantu kamu mencari kakak kamu” timpal David.

“Iya, makasih ya” timpal Janet.

Mereka sarapan pagi bersama-sama dengan penuh nikmat dan akrab. Derry dan Bianda dengan bersemangat mencari Kakaknya Janet. Cuacanya cukup bersahabat cerah dan pemandangannya tidak tertutup oleh kabut. Selama dua jam mereka mendaki menuju Pos Patok 2, sebelum Pos Patok 2 mereka bertemu dengan 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan yang sedang kebingungan mencari seseorang, Derry dan Bianda bertanya kepada mereka berdua.

“Hay kalian disini mencari siapa?” sahut Derry.

“Kami mencari adik kami yang bernama Janet, dia berasal dari Australia, dan Janet berumur 14 tahun” kata David.

“Janet berada di Pos Patok 1 bersama adik kami. Kemarin malam kami yang menemukan Janet” sambung Derry.

“Nama kamu siapa?” sambung Lindysa.

“Nama aku Derry aku berumur 22 tahun, dan Bianda adikku berumur 17 tahun. Janet bersama Sheva adik kami” kata Derry.

“Perkenalkan namaku David aku berumur 23 tahun dan Lindysa berumur 17 tahun.” timpal David.

Mereka langsung menuju ke Pos Patok 1, dengan bersemangat mereka mendaki turun kebawah menuju Pos Patok 1. Persaan David dan Lindysa sungguh senang, karena Janet berhasil ditemukan. Setiba di Pos Patok 1 David dan Lindysa menghampiri Janet, David dan Lindysa tak lupa untuk berkenalan dengan Sheva.

“Janet, kamu kenapa kabur dari tenda?” ucap David.

“Maaf kak, aku kabur dari tenda karena aku tidak mau mendaki menuju puncaknya.Kesehatan aku juga kurang membaik” kata Janet.

“Ya, kakak maafin deh” sambung Lindysa.

“Maafin kakak juga ya, kakak memarahi kamu” sambung David.

“Iya kak, aku maafin kakak” timpal Janet.

Mereka dengan bersemangat turun menuju ke Kaki Gunung Merapi. Diperjalanan mereka sambil mengobrol dan bercanda. Waktu yang ditempuh menuju Kaki Gunung Merapi tiga jam. Setiba di kaki Gunung Merapi, David menyedari bahwa uang yang David bawa tidak cukup untuk menginap dihotel dan hanya cukup untuk pulang ke Australia dan untuk makan. David minta izin kepada Derry, Bianda, dan Sheva untuk menginap dirumah mereka beberapa hari, dengan senang hati Derry, Bianda, dan Sheva mengizinkan David, Lindysa, dan Janet menginap dirumah mereka. Rumah Derry, Bianda, dan Sheva terletak di daerah Sleman.

Hari-hari yang dilalui David, Lindysa, dan Janet menginap dirumah Derry, Bianda, dan Sheva sangat menyenangkan. Mereka jadi lebih tahu tentang kebudayaan Yogyakarta, dan menemukan wawasan baru. Orangtua David, Lindysa, dan Janet menanyakan kabar mereka bertiga melalui e-mail.

To : David Sorrensen(davidd@gmail.com)

From: Albert Sorrensen(alberts@gmail.com)

Hay David, apa kabar kamu dan adikmu? Kamu kapan pulang ke Australia. Kamu janji sama ayah hanya satu minggu di Yogyakarta.

David membalas e-mail dari Ayahnya.

To : Albert Sorrensen(alberts@gmail.com)

From: David Sorenssen(davidd@gmail.com)

Baik-baik saja ayah. Maaf yah, aku kehabisan uang. Aku menginap di rumah warga wisatawan lokal. Alamatnya Jl.Pandean 2 No 07 Sleman, Yogyakarta.

E-mail David mendapat balasan dari Ayahnya.

To : David Sorrensen(davidd@gmail.com)

From: Albert Sorrensen(alberts@gmail.com)

Iya, ayah bakal menyusul kamu ke Yogyakarta.

David langsung memberitahukan kepada Lindysa, dan Janet.Perasaan mereka sungguh senang karena mereka bisa kembali pulang ke Australia. Dua hari kemudian ayahnya menyusul ke Yogyakarta, menuju ke alamat yang diberi oleh David.

Sebagai balas budi David, Lindysa, dan Janet mengajak Derry, Bianda, dan Sheva ke Australia. Perasaan mereka sungguh senang karena mereka bisa jalan-jalan bersamaan lagi. Keesokan harinya mereka berangkat ke Australia. Derry,Bianda, dan Sheva liburan di Australia selama seminggu.Ketika mereka pulang ke Yogyakarta, perasaan Derry,Bianda, dan Sheva sungguh sedih karena harus berpisah. Tetapi mereka tetap berteman meskipun berbeda Negara.

40 Facts About Anak 9F


  1. Ozak : Anak Namun, aki-aki karena banyak jerawatnya
  2. Alreno : Bagol Setia, karena kepalanya terlalu gede banget
  3. Anggy Ramadhan: Ketua osis, menurut anak 9F dia medit banget kalau soal pelajaran, engga pernah mau modal.
  4. Yoga : Biang gosip, tapi kalau dikelas engga ada dia sepi banget
  5. Aninditha : Perenang, tapi kata anak 9F kenapa badannya bantet ya??
  6. Gangsar : Anak tertua di 9F yang udah 4 tahun di 237
  7. Pipit : Heemm... anak kidal sendirian di 9F
  8. Nobeng : Anak alay versi 9F
  9. Dwi : Anak alay versi 9F
  10. Uthe : Mboyy, nakalnya yang paling gila. Ditindik loh lidahnya tapi engga pernah ketauan ya
  11. Indri : Karena dia mirip kayak cowok banget
  12. Baihaki : Orang Makmur, karena mirip kayak disinema awas ada sule yg jadi pemeran makmur
  13. Rian : Mayat hidup, mukanya terlalu putih banget
  14. Dede : Kepala suku 9F dan kepala suku seumur hidup di 237. Terlibat cinta lokasi sama Fitri. Kalau udah marah, 9F bergetar diguncang gempa
  15. Feri : Anak gigi imut dan anak tahu karena giginya terlalu seksi
  16. Saniscara : Jabon 9F, cinlok sama Feri
  17. Vivi : Emak gosip paling heboh di9F dan dikatain Jabs Kecil
  18. Fitri : Pengharum kelas 9F, karena aromanya sungguh *no coment*
  19. Indi : Mbok jamu 9F dan paling kecil badannya, tapi kenapa tua ya mukanya *peach*
  20. Yuliana : Menurut 9F anak bintitan, mirip kayak cinta laura wannabe. Kalau udah ribut Gengnya Yuliana, Indi, Fitri, dan Aninditha yang paling heboh
  21. Julian : Ustad 9F, dialah yang paling taat agama
  22. M Safei (Pei): Anak nakal bertaubat- mulai nakal lagi, tapi masih punya niat belajar
  23. Cipta Aji : sebutannya anak Pak Slamet karena dari gaya jalannya, wajahnya mirip banget udah kayak bapak dan anak
  24. Fira : Sering ketawa ga jelas, paling aneh kalau lagi ga jelas. Julukannya *bernard*
  25. Selvia : Alang-alang julukannya karena badannya terlalu tipis
  26. Laeli : Pengharum ruangan 9F *no coment*
  27. Resky : Toa 9F kalau udah treak wah nyaring banget suaranya
  28. Supriyanto: Cinlok sama Aulya, Jahil juga
  29. Syamsul: Badan paling kecil kayak sendok semen, tapi menurut anak 9F dia tenaganya kuat ga kalah sama yang lain
  30. Riki : Anak kecil, nakal, ngeselin tapi rajin
  31. Hatta : Namanya keren, tapi sifatnya ga sesuai namanya
  32. Humairoh : Kalau lagi ga serius belajar, bikin ......... . Tapi jarang nyontek dia
  33. Apip : Anak PKK (PANU KUDIS KURAP) se-kompariot sama Riki. Mereka yang paling terkenal dimata guru-guru
  34. Aulya : Cinlok sama Supriyanto, kalau ngomong *issshhhhh* yang paling khas dari dia
  35. Ika : Julukannya Kuli bangunan
  36. Nareta : Anak paling bohay menurut *anak cowok 9F*
  37. Diva : *Diva Dangdut* kata anak 9F
  38. Intan : Tangannya jail kalau lagi melayang

Beloved 9F

Kelas 9F menurut gua kelas yang super aneh, unik, mengesankan, dan bikin kangen. Ada juga loh kejadian yang unik di 9F, yang ga pernah bisa dlupakan.

  1. Bu Primadina nangis di 9F menjelang H-14 hari sebelum UN. Gara-gara Yoga, Humairoh, Ika, Aulya ngobrol terlalu berlebihan dan anak-anak yang lain juga berisik loh. Dear Bu Dina maafin ya kelakuan anak 9F yang super aneh.
  2. Bu Menuk sakit hati di 9F karena terlalu merendahkan dia dan anak 9F terlalu menyepelekan dia. Dear Bu Menuk kita menyesal atas kelakuan yang kita lakukan dan kita minta maaf atas kesalahan kepada Ibu.
  3. Pak Slamet mirip juga kayak Cipta Aji, Beneran udah kayak twins brother hahahaha. Pak Slamet papa 9F yang selalu super sabar ngadepinnya dan dia pernah sewot ga jelas sumbernya dikelas ini
  4. Pak Zairi yang selalu memberikan nasihat agama, sehingga pernah engga belajar IPA. Terkadang kita juga engga mau mendengarkan nasihat dia. Maafin kita pak, ternyata nasihat bapak menjadi kenyataan.
  5. Setiap 9F hunting foto dikelas pasti ada aja deh yang aneh-aneh. Bahkan ada loh guru yang selalu ikutan hunting foto sama anak 9F
  6. Bu Yura, inilah dia mama 9F yang kedua. Dia never angry, sabar, dan selalu lembut hati. Buat Bu Yura, semoga selalu sabar dan cepat sembuh ya penyakitnya
  7. Bu Gumalasari, jadi bahan ledekan anak 9F. Tapi dia engga pernah marah dan dia ketawa-ketawa di ledekin istrinya Abdul Rozak. Dia dikatain melulu setiap masuk kedalam 9F
  8. Riki, Eno, Apip biang kerok 9F yang unik dan aneh. Tapi mereka rajin kalau ngumpulin tugas terkadang mereka juga ngeselin.
  9. menjelang seminggu sebelum UN, guru-guru yang ngajar di 9F pada ngambek. Maafin kita ya pak/bu kelakuan kita yang nakal diambang batas.
  10. Gosip di 9F wah paling asyik banget. Biang gosip yang paling heboh Nareta, Vivi, Rusdianti, Yoga, Riki. Orang yang paling heboh kalau ada new gosip
  11. Bu Maryam wali kelas 9F angkatan 2010/2011 yang tercinta. Wali kelas yang jarang marah, sabar, dan penuh kasih sayang.
  12. Bu Asnelly, Kepsek yang selalu sering banget digosipin sama 9F tentang keburukan dia. Buat Bu Asnelly ini jadi pelajaran juga buat Ibu.
  13. 9F ada yang cinta lokasi juga, Dede & Fitri, Feri & Saniscara. Mereka yang selalu jadi ledekan di kelas.
  14. Di 9F ternayata ada tangan jahil juga loh.....
  15. Buat Fitri dan Laeli sabar ya diledekin pengharum kelas 9F. Saking menyengat baunya.
  16. Anggy Ramadhan dikatain Morgan sm*sh kedua hahahaha. Bibirnya mirip, tapi anggy item orangnya
  17. Feri Gunawan anak tahu dan gigi imut. Bapaknya juragan tahu sampe dikatain deh
  18. Ada juga anak cowok 9F yang nonton Bilem Ferjuangan (BF) rame-rame udah kayak nonton layar tancep aja
  19. Bu Ferry Budiarti (Kanjeng Mami) yang selalu sabar diledekin dan dia yang sering malakin anak 9F tertentu buat praktek tataboga
  20. Riki, anak kecil 9F yang ngeselin, aneh, dan terkadang lucu tapi nakal. Buat Riki semoga cepet tinggi
  21. 9F terkenal sama guru-guru kelas biang gosip dan kelas aneh tapi anaknya pinter-pinter dan ga kalah bersaing
  22. Vivi diledekin Jabs Kecil sama Riki. Vi, Cepet berubah ya.
  23. Pak Poltak, setiap ngajar pm sebelum un di 9F selalu dikerjain melulu hahaha tapi dia unik loh.
  24. Dikelas ini sumber ide gila gua menuju jadi penulis.
  25. Anak alay versi 9F (Dwi Haryanti, Novi Ashari, Yuliana, Fitri N)

Daftar Siswa-Siswi 9F 2010/2011

Rozak- Gangsar

Pipit-Feri

Nobeng (Novi)- Dwi

Rusdianti- Indri

Baihaki- Rian

Dede- Hatta

Saniscara-Vivi

Nur Sugmah Indiani- Fitri

Yuliana- Aninditha

Anggy R- Julian

Cipta Aji- Safei

Eno- Yoga

Shafira- Selvia

Resky- Laeli

Samsul- Supriyanto

Riki-Apip

Aulya- Humairoh

Nareta- Ika

Diva- Intan

Simfoni Laskar Putih Biru

Langit biru menggema
Awan berlari menghias angkasa
Detik menjadi waktu
Hari menjadi bulan

Bulan menjadi tahun
Pluit bersenandung diangkasa
Tibalah disaat terakhir kita
Ujung tanduk masa putih biru

Jiwa raga yang dulu bersama
Pundi-pundi emas dan hamparan biru
Kini membuka mata kita
Mencari tombak mengarungi samudra

Terbangkan sayap ke awan
Dulu putih biru serasa hidup dan mati
Kini dirangkum dalam sebuah simfoni laskar putih biru

Untuk kawan, bapak ibu guru
Ku ucapkan terimakasih dan selamat jalan
Kalian yang menghiasi detik demi detik masa putih biruku
Tak ada yang mengalahkan kenangan dan kehangatan bersama kalian

Karya : Shafira Budiningsih

Disaat Masa Terakhir

Saat yang kita tunggu
Dimana kita hadapi
Dengan mengalir derasnya air mata
Dan kepiluan yang sangat berarti

Dulu sampaikan nada pilu
Yang sangat berarti dan begitu keras
Perjuangan yang kita lalui selama 3 tahun
Tibalah disaat pertemuan terakhir kita

Perpisahan.....
Tak ada lagi kicauan suka dan cita
Kehangatan dan kebersamaan kita
Kini tinggal kenangan

Kawan, ku ucapkan selamat berpisah
Mungkin kita bertahun-tahun tak bisa melihat
Wajah kita yang berbinar-binar dan penuh pesona
Meski hanya sebatas pertemuan senja

Kini terbang melayang menuju kesuksesan
Tuhan andaikan detik itu kan bergulir kembali
Kita rindu akan suasana
Membasuh jiwa raga kita

karya : Shafira Budiningsih

Jumat, 04 Maret 2011

satu tahun bersama 9F

Tak terasa sudah satu tahun bersama 9F. Perasaan suka dan duka sudah dilewati bersama-sama. Hal yang gua sukain dari 9F, kalau nge-gosip enak aja pada nyambung banget, kerja samanya kompak, dan hal yang gua engga pernah dilupakan nge-frontalin orang w/9F. Bahkan, para guru-guru tau loh kalau 9F kelas gosip. Ada juga guru setiap jam pelajarannya dia sering banget mencurahkan isi hatinya dikelas 9F.


Kamis, 27 Januari 2011

Kembali ke Index Topik Pilihan PEMBAGIAN BUKU SBY Buku SBY dan Peliknya Persoalan Buku

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembagian buku-buku tentang sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan dana alokasi khusus pendidikan dinilai tidak mendahulukan prioritas utama pendidikan. Pembagian buku tersebut dinilai telah menyakiti hati orangtua murid yang selama ini merasakan bahwa persoalan buku masih merupakan persoalan pelik karena harus dibeli dengan uang.

Demikian ditegaskan Ade Irawan, Koordinator Divisi Monitoring Indonesia Corruption Watch (ICW) di Jakarta, Kamis (27/1/2011), menyikapi penggunaan dana alokasi khusus (DAK) buku SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, untuk membagi-bagikan buku tentang SBY tersebut.


Ade mengatakan, uang dari DAK semestinya bertujuan untuk semakin meningkatkan kualitas pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun.

"Ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, ini jelas lebih pada persoalan politik. Kedua, potensi korupsinya. Dari sini sudah terlihat jelas bahwa pendidikan kita masih dijadikan alat kepentingan politik. Mau dibantah bagimanapun, acara bagi-bagi buku ini untuk kepentingan politik. Tinggal nanti, siapa yang harus tanggung jawab," kata Ade kepadaKompas.com.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menyatakan tidak akan menarik buku-buku tentang sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari sekolah. Hal itu karena buku-buku tentang SBY dinilai telah sesuai dengan spesifikasi pemerintah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tegal Edy Pramono mengatakan hal itu saat pertemuan dengan Dewan Pendidikan dan Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Rabu (26/1/2011).

Menurut Edy, spesifikasi pengadaan buku DAK untuk SMP memang tidak menyebut judul buku. Buku-buku SBY bisa masuk ke sekolah karena telah lolos penilaian Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.


Selasa, 11 Januari 2011

Karma Diantara Ibu Part 1

Mentari pagi sudah terbit. Hari ini terasa galau yang sangat mendera, terasa beda dari biasanya. Rumah ini terasa bergoyang tak beraturan, Tia tercemburut tiada arah melintang.

“Tiaaaa, bantuin ibu angkatin pakaian” sahut Ibu

“Eh nenek tua, gua lagi gendong anak gua lu engga lihat ya?” sambung Tia

“Lu jadi anak durhaka banget ya, jangan belagu deh lu!!!” kata Ibu

“BODO!!! Rasanya gua pengen ngontrak rumah biar bebas dari lu!!!” timpal Tia

Ibu hanya termenung sambil meneteskan air mata. Dalam hati ibu yang mendalam “Ya Allah kenapa putri kesayanganku bisa mengeluarkan kata-kata yang begitu menyayat hatiku. Berilah kesadaran ya allah”.

Tia menatap ibu dengan tatapan sinis. Dia berbicara ke anaknya “Nak, lihatlah nenekmu, lagi gila ya menangis sendirian haha”. Tia berjalan menuju keluar rumah, Yati menatap Tia.

“Lu kenapa ngelihatin gua sinis banget?” sahut Tia

“Oh, gapapa” timpal Yati

“Jagain anak gua dulu ya si Keenan” sambung Tia

“Ogah banget, emang lu siapa gua!!!” kata Yati

“Baru jadi pembantu belagu banget lu!!!” timpal Tia

Yati terdiam sejenak, perkataan yang Tia tadi ucapkan sungguh membuat hati Yati merenduh kesakitan. Tubuh Yati lemas seperti tiada daya, sambil mengusap keringat yang melumuri tubuhnya.

Ibu keluar dari rumah menuju ke dapur pribadi. Perasaan hari ini sungguh menyayat hati.

“Wi, lu kenapa?” ucap Ike

“Gapapa” timpal Wiwik

Sambil menggoreng lauk-pauk untuk makan malam, Tia langsung marah-marah kepada Ibu.

“Eh nenek tua, kok goreng tahunya sedikit banget” ucap Tia

“Kalau mau goreng lagi lah” sambung Ibu

“Lu pikun banget sih, anak lu cuman Rieke, Rieke, dan Rieke ya pantesan!!!” sambung Tia

Ibu hanya bisa terdiam sejenak, dia terasa ingin meluapakan amarahnya. Namun dia beusaha untuk sabar dan menahan rintihan ini. Tia langsung mengambil air dan meyiram ke tubuh Ibunya.

“Eh anak kurang ajar durhaka banget” ucap Ibu

“Nenek tua gua sudah engga sudi banget tinggal sama lu!!” sambung Tia

“Brengsek banget lu ya!!! Gua tahu gua emang nenek tua harusnya lu bisa jadi anak yang baik!!!” kata Ibu

“BODO BIARIN AJA!!!” timpal Tia

Di dapur terjadi sebuah keributan besar, semua tetangga berusaha melerai antara Ibu dan Tia. Tiba-tiba Rizal datang langsung melihat Tia dengan tatapan serius. Tia langsung mengejar Rizal “EH ANAK GILA NGAPAIN SIH LU NGELIHATIN GUA!!!”, sambil berkejaran dengan bercucuran keringat. Tiba di rumah Rizal Tia langsung memberi tahukan kepada Ibunya Rizal “Umi Rizal nakal”.

Semua tetangga menatap heran dan terkejut sambil menggelengkan kepala. Ibunya Rizal keluar dengan muka hampa dan lemas. Para tetangga langsung pergi dari tempat kejadian dan berjalan santai menikmati indahnya sore hari. Tia langsung berlari menuju kerumah sembari menahan rasa malu yang menderanya.

Masalah ini tersebar hingga seluruh tetangga tahu. Para tetangga sungguh takut ketika harus bertatapan langsung dengan Tia. Dalam lubuk hati Tia “Yes tetangga pada takut sama gua, biar pada tahu rasa engga menyepelekan gua lagi”. Pak Tio datang kerumah, untuk mengurus KTP barunya.

“Tia, ada Ibu engga?” ucap Pak Tio

Ada apa ya?” sambung Tia

“Saya mau mengurus KTP baru” timpal Pak Tio

“Oh maaf Ibu lagi engga ada, lagi keluar deh”

Padahal Ibu ada di rumah, tapi Tia membohongi Pak Tio. Pak Tio sebenarnya sudah curiga antara Ibu dan Tia, lalu Pak Tio menanyakan kepada tetangga disekitar rumah Ibu.

“Bu Darra saya mau tanya, Bu RT emang engga ada dirumah ya?” sahut Pak Tio

Ada di rumah Pak” sambung Bu Darra

“Tapi kata Tia engga ada di rumah?” sambung Pak Tio

“Bohong itu pak, Bu RT sama Tia lagi marahan pak” kata Bu Darra

“Oh makasih ya Bu” timpal Pak Tio

Emosi Pak Tio langsung membludak tanpa arah melintang. Pak Tio sungguh kesal karena sudah dibohongi.

Hari sudah malam, Tia mentimang-timang Keenan dengan rasa penuh kasih sayang. Sambil menunggu bapak pulang, dia menyiapkan lauk-pauk untuk makan malam. Ketika menuju ke kamar, perasaaan Tia sungguh kaget karena Keenan gelinding kebawah. "HAH Keenan anakku!!", perasaan Tia sungguh kaget hingga jantung berdetak-detak tiada arah melintang. Dia berusaha menenangkan Keenan supaya tidak menangis lagi.

"Aku sangat bodoh sekali!!! kenapa hal ini bisa terjadi, untung Keenanku sayang tidak kenapa-kenapa" ucap Tia dalam hati.