Ku pandang bumi pertiwi
Penuh dengan limpahan amarah
Yang seolah-olah tak ada hentinya
Ini sebuah tegoran dari tuhan
Hutan, Gunung, Sawah, Lautan
Yang kami selalu banggakan
Kini menjadi Pilu
Semua saudara-saudara kami menangis tergesah-gesah
Tapi Bagaimanakah dengan petinggi bumi pertiwi kami?
Hanyalah sebuah kemewahan dan kesenangan yang selalu ada
Kau terdiam tak kau hiraukan deritan saudara kami
Beribu-ribu alasan kau tak melihat nasib saudara kami
Ya allah
Berbagai Untaian Doa kami meminta kepadamu
Kami ingin bumi pertiwiku selalu ceria, gembira, dan senang
Tak ada lagi kesedihan alam kami, saudara-saudara kami
Langit yang begitu ceria
Air dan tanah yang tak jadi musuh bagi kami
Itulah harapan kami yang kami selalu panjatkan kepadamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar