Dunia Fira
'Berbagai Karya Tulisanku Ku Persembahkan Yang Terbaik'

Rabu, 22 Desember 2010

Gua sekarang emang suka banget yang namanya menulis. Bagi gua, menulis merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang kita tuangkan dalam kata demi kata. tapi gua juga benci, ada yang bilang profesi jadi penulis dipandang sebelah mata.

Kata guru gua "Jika kamu benar-benar niat jadi penulis, kamu harus siap nerima siap kritikan dari orang-orang". Gua bakal ingat selalu kata-kata itu...

Senin, 06 Desember 2010

Mobil Merah

Pasti kalian setiap hari melihat mobil merah yang menghiasi jalan raya. Yang terkadang menaikan dan menurunkan penumpang sembarangan. Pasti yang menjadi supir mobil merah dengan beraneka ragam sifat.

Kisah gua dengan si mobil merah

Gua sama Inama (teman SD gua) mau kerumah Linda, terus gua bawa motor. Eee...... pas kita mau menyebrang ke jalan raya, dari kejauhan si mobil merah 02 jalanya agak pelan. Kita mulai menyebrang melewati berjuta-juta mobil, terus pas kita mau nyebrang si mobil merah 02 langsung ngebut (bukan dari berlawanan arah) jarak motor gua dengan mobil merah tipis banget. Eeee, si supir angkot 02 bilang kayak gini

"Ah dasar lu, BEGO banget kalau ga bisa bawa motor kagak usah kejalan raya" ucap supir angkot
" Hallo mata lu buta yak, gua itu mau nyebrang lu dari kejauhan jalannya agak pelan. Yaudah kita nyebrang, belagu lu baru jadi supir angkot jangan makan "BABS" jadinya kayak kembaran lu deh" timpal gua

Tuh supir angkot langsung keluar dari mobil angkotnya, dengan tubuh yang besar seperti kingkong dan otot yang seperti karung goni. Eh dia mau ngajakin ribut gua sama Inama, terus kita langsung kabur dan tancap gas. Kita dari kejauhan masih melihat supir angkot yang menabrak kita tadi. Dalam hati gua yang mendalam "ngapain tuh supir nungguin kita berdua, mau ngajakin ribut lagi. Dasar supir aneh".

Tentang Ayah

Ayah tak perlu barang mewah dari kamu, tapi ayah hanya perlu kamu bisa berubah dewasa dan menjadi baik.

Perasaan ayah sungguh miris, ketika kamu pulang larut malam bermain bersama temanmu. Ayah sebenarnya lebih senang, kamu selalu ada waktu untuk bersamanya.

Ayah lebih senang dan bahagia membacakan cerita kepadamu, daripada dia harus membacakan cerita kepada orang lain.

Ayah lebih senang kamu curhat kepadanya, daripada kamu harus curhat kepada orang lain.

Kado terindah untuk ayah, ketika kamu mengucapkan “selamat ulang tahun ayah” yang paling pertama.

Ayah lebih senang mengajarimu dari berbagai hal.

Ketika kamu sedang bertanding, ayahlah orang pertama yang selalu mendukung kamu dan selalu siap menonton kamu bertanding. Bagi ayah, itulah tontonan yang menarik dan lebih seru dari film Hollywood.

Ketika kamu kalah dalam bertanding, ayah tak pernah sedih dan dia selalu menghargai perjuangan kamu. Sama halnya ketika ibu kamu melahirkan kamu ke alam dunia ini.

Hal yang paling sedih dan pedasnya ayah rasakan, ketika kamu berantem dengan ayah dan membantah pintah ayah. Ayah menahan tetesan sekuat tenaga dan jiwa dan bagi ayah itulah pikulan terberat.

Ketika kamu ketahuan sama ayah terjerumus dalam pergaulan bebas, ayah menampar kamu dan membentakmu supaya kamu bisa berubah lebih baik.

Perasaan ayah sungguh miris, ketika kamu ketahuan pacaran. Mungkin ayah lebih banyak membentakmu, menampar kamu, dan memberi hukuman kepadamu. Ayah tak mau anak-anaknya terjerumus pacaran dibawah umur dan ayah hanya ingin kamu sukses dan punya nama di mata masyarakat.

Ayah lebih senang menerima kekurangan dalam dirimu, bagi ayah itulah yang menjadi motivasi dalam menjalani hidup ini.