Dunia Fira
'Berbagai Karya Tulisanku Ku Persembahkan Yang Terbaik'

Minggu, 19 September 2010

Cinta Diantara Dua Pria Part 4

Bel masuk sesudah istirahat berbunyi, lalu dilanjutkanlah pelajaran. Pulang sekolah pun tiba, hari ini litta tidak pulang bareng dengan rio karena litta dijemput dengan menggunakan mobil. Pada saat menuju pulang kerumahnya litta melihat orang-orang beramai-ramai mengerumuni sesuatu, karena saking penasaran litta turun dari mobil. Litta melihat ada kejadian kecelakaan lalu lintas.

Yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas litta kenal, ka vandie yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Ka vandie ditabrak oleh pengendara sepeda motor ketika hendak menyebrang ditrotoar menurut saksi mata. Perasaan litta bercampur aduk ada perasaan sedih, dan khawatir. Ka vandie langsung dibawa ke mobilnya litta. Baju dan badannya ka vandie penuh dengan darah, ka vandie tak sadarkan diri. Mobil litta melaju dengan kencang menuju RS Melia Cibubur, setiba disana langsung dilarikan ke UGD( Unit Gawat Darurat).

Litta membawa tasnya ka vandie dan langsung meminjam hpnya ka vandie untuk mengabari orangtuanya ka vandie, kalau ka vandie mengalamai kecelakaan lalu lintas, lalu langsung menelepon ke nomor hpnya orangtuanya.

“ hallo ini litta, apakah benar ini ibunya ka vandie” ucap litta disebrang telepon

“ iya benar,kamu litta siapa?” ucap ibunya ka vandie.

“saya litta adik kelasnya ka vandie.Saya ini memberi tahukan kalau ka vandie mengalami kecelakaan lalu lintas, saya yang membawa ka vandie ke rs melia cibubur.”ucap litta,

“ apa? Saya segera menyusul kesana. Anak saya dirawat dilantai berapa?” ucap ibunya ka vandie.

“ anak ibu dirawat dilantai 7 nomor kamar 125” ucap litta.

Lalu litta menutup teleponnya, setelah itu ka vandie langsung dibawa ke kamar ruang rawat inap dilantai 7 nomor kamar 125. Litta langsung menelepon ke sahabat-sahabatnya ka vandie kalau ka vandie mengalami kecelakaan lalu lintas. Litta hanya sendirian dikamar tempat ka vandie dirawat, lalu litta menelepon rio.

“hallo bisa bicara dengan rio ini litta” ucap litta disebrang telepon.

“iya ada apa litt?” ucap rio

“rio gua lagi dirumah sakit, temenin gua dong. Ka vandie mengalami kecelakaan gua takut sendirian.” Ucap litta

“ apa? Iya gua segera kesana dilantai dan nomor kamar berapa ka vandie dirawat?” ucap rio.

“ iya beneran, dilantai 7 nomor kamar 125” ucap litta.

“ ok gua segera kesana” ucap litta.

Litta langsung menutup telepon, setengah jam kemudian litta ketiduran karena saking ngantuknya. Rio, ka adisa, ka rivo, ka Mario, dan ka andien datang berbarengan, mereka langsung menuju ke kamar tempat ka vandie dirawat.Setiba dikamar ka vandie dirawat, mereka melihat litta ketiduran lalu rio membangunkan litta.

“ litta bangun ini gua rio” ucap rio.

Tak beberapa kemudian litta langsung terbangun. Sambil menunggu orangtuanya ka vandie datang kerumah sakit, litta menceritakan kronologi kecelakaan kepada Rio, ka adisa, ka rivo, ka Mario, dan ka andien. Ka vandie juga belum sadarkan diri, 1 jam kemudian pukul 17.00 ka vandie sudah bangun.

“ gua ada dimana ini?” ucap ka vandie.

“ lu ada dirumah sakit vand. Lu ngalamin kecelakaan lalu lintas vand” ucap ka adisa.

“ terus siapa yang membawa gua kerumah sakit?” ucap ka adisa.

“ litta yang membawa lu kerumah sakit” ucap ka rivo.

“ litt, makasih banget ya lu sudah tolongin kakak, dan sudah membawa kakak kerumah sakit” ucap ka vandie.

“ iya sama-sama kak” ucap litta.

Azan magrib pun tiba litta, rio, ka adisa, ka rivo, ka Mario, dan ka andien langsung menuju ke mushola yang ada dirumah sakit melia cibubur untuk melaksanakan shalat magrib. Sesudah shalat magrib mereka langsung menuju ke kamar ka vandie dirawat, orangtua ka vandie sudah datang, rio dan litta berpamitan untuk pualng. Litta pulang bareng bersama rio, karena ketika ke basement tempat parkir mobil, mobilnya litta sudah tidak ada. Setiba dirumah litta, litta langsung turun dari motornya rio, dan litta tak lupa untuk berpamitan kepada rio. Litta masuk kedalam rumah dan langsung berganti pakaian.

Keesokan harinya litta berangkat kesekolah, setiba dikelas litta melihat finka dengan tampang senang.

“fink, lu kenapa?” ucap litta.

“gua senang banget litt, gua pacaran sama rayen.” Ucap finka.

“ selamat ya fink. Lu ditembaknya kapan?” ucap litta.

“ tadi pagi litt” ucap finka.

“asik deh” ucap litta.

Bel masuk sudah berbunyi, lalu semua para siswa pada masuk untuk memulai pelajaran. Hari ini litta pulang dijemput oleh mobil, litta langsung kerumah sakit melia untuk membesuk ka vandie, sebelum litta berangkat kerumah sakit litta mampir ketoko buah untuk membeli buah-buahan untuk ka vandie. Sesudah itu litta langsung berangkat kerumah sakit, setiba dirumah sakit litta langsung menuju ke kamar ka vandie tempat ka vandie dirawat, litta mengetuk pintu kamar ka vandie, litta dipersilahkan ka vandie untuk masuk ke kamarnya, ka vandie lagi sendirian dikamar dan tidak ada orang.

“ eh litta, kesini sama siapa engga ditemenin sama teman kamu?” ucap ka vandie.

“ aku sendirian ka, ini aku bawain buah untuk kakak” ucap litta.

“ oh ya makasih litta” ucap ka vandie.

“ sama-sama ka, kakak kapan sudah boleh pulang?” ucap litta.

“ hari sabtu litt” ucap ka vandie.

Litta dan ka vandie terdiam, lalu ka vandie langsung mengajak ngobrol litta lagi.

“ litta, kakak pengen bicara sesuatu sama kamu?” ucap ka vandie.

“ mau bicara apa ka?” ucap litta.

“ hemm” ucap ka vandie

“ kamu mau engga jadi pacar kakak?” ucap ka vandie.

“ apa?” ucap litta

Hati litta yang mendalam berdebar-debar litta bingung mau terima jadi pacarnya ka vandie atau engga.

“ kakak suka sama kamu semenjak kamu ikut LDKO” ucap ka vandie.

“ aku pikir-pikir dulu ya” ucap litta.

Pikiran litta semakin kacau, sekian lama litta berfikir dan ka vandie lama menunggu. Akhirnya litta menemukan jawaban yang pasti.

“ maaf ka aku engga bisa terima kakak jadi pacar aku” ucap litta.

“ emang kenapa litta?” ucap kak vandie.

“ ada sesuatu yang aku engga bisa jelasin kakak. Maaf banget ya kak aku engga bisa terima kakak”. Ucap litta.

“ hem ya sudah gapapa litta, tapi kakak kepingin meskipun kita engga pacaran tapi kita tetap bisa bersahabat” ucap ka vandie.

“ iya kak” ucap litta.

Dalam hati yang mendalam, ka vandie merasa sedih karena ka vandie ditolak oleh litta. Tetapi litta tetap berteman dan bersahabat dengan ka vandie. Pukul 16.00 litta berpamitan kepada ka vandie untuk pulang kerumah. Hp litta berbunyi ada telepon dari rio.

“ hallo litta, ini gua rio. Gua kepingin belajar bareng sama lu. Hari ini lu engga sibuk kan?” ucap rio disebrang telepon.

“ iya gua bisa kok belajar sama lu” ucap litta.

“ ok deh, entar gua kerumah pukul 17.00” ucaprio.

“ iya gua tunggu kedatangan lu” ucap litta.

Litta langsung pulang kerumah, setiba dirumah litta langsung mandi dan menuggu rio. Sambil menunggu rio litta mendengarkan musik favoritnya di ipad. Pukul 17.00 rio sudah datang kerumah litta dan rio langsung memarkir motornya rio digarasi rumahnya litta.

“ rio, masuk aja” ucap litta.

“ iya litt, belajar dimana kita?” ucap rio.

“ di ruang keluarga aja ri” ucap litta.

“ ya sudah deh” ucap rio.

Litta dan rio langsung menuju ke ruang keluarga unuk belajar bareng. Azan magrib pun tiba litta dan rio shalat berjamaah, sehabis itu mereka istirahat sebentar, dan langsung melanjutkan belajar bareng. Pukul 19.00 mereka selesai belajar bareng.

“ rio makan malam yuk, lu pasti laparkan?” ucap litta.

“ engga usah litt. Gua engga lapar” ucap rio.

“ engga usah malu-malu rio. Udah makan malam aja disini” ucap litta.

“ ya sudah deh boleh” ucap rio

Rio dan litta langsung membereskan buku selesai belajar bareng. Litta da rio langsung menuju ke meja makan untuk makan malam bareng. Sesudah selesai makan malam bareng, rio berpamitan kepada litta untuk pulang kerumah, litta mengantarkan rio sampai gerbang rumahnya litta.

4 hari kemudian…..

Hari senin adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh rio, karena hari senin adalah pelantikan pengurus osis yang baru angkatan 2010-2011 dan rio resmi menjadi wakil ketua osis dan litta resmi menjadi anggota pengurus osis. Sesudah pelantikan litta langsung memberi ucapan selamat kepada rio, dan rio juga memberi ucapan kepada litta karena sama-sama bisa menjadi pengurus osis. Lalu selesai pelantikan litta dan rio masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran dan ketika istirahat semua siswa-siswi kelas X-2 pada ke kantin, rio dan litta ada dikelas berduaan. Karena hari ini hari yang tepat rio mengungkapkan isi hati rio kepada litta dan mau menjadikan litta sebagai pacarnya.

“ litta, gua pengen bicara sesuatu sama lu” ucap rio.

“ iya ada apa?” ucap litta.

“ hemm, gua jujur sama lu” ucap rio.

“ iya lu mau bicara apa rio” ucap litta.

Rio berdiam sebentar.

“ litta, gua jujur sebenarnya gua suka sama lu. Gua suka sama lu mulai dari kita sekelas di kelas X-2. Lu mau engga jadi pacar gua?” ucap rio.

Litta diam sebentar hati litta yang mendalam berdebar-debar ,dan litta langsung berbicara sesuatu sama rio.

“ rio, sebenarnya dari awal kita ketemu di kelas X-2 gua suka lu. Gua terima deh lu jadi pacar gua” ucap litta.

“ yakin kamu? Serius ? “ ucap rio dengan ekspresi gembira.

“ iya., gua mau lu jadi pacar gua” ucap litta dengan ekspresi gembira.

“ ok deh, dengan hari ini kita resmi pacaran dan kita resmi menjadi pengurus osis” ucap rio.

Hari ini hati rio dan litta resmi pacaran, dan hati litta, dan rio lagi berbunga-bunga asmara. Bel sesudah istirahat berbunyi, dan semua siswa siswi langsung masuk ke kelas. Keika pulang sekolah litta dan rio pulang berduaan, sedangkan finka pulang bersama rayen, dan litta melihat ka vandie pulang berduaan bersama ka adisa, litta bertanya kepada ka adisa, kalau ka adisa pacaran dengan ka vandie. Dan sahabat terdekat litta dan litta pun sudah memiliki sang kekasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar